Pages

Saturday, September 12, 2015

Tick Tock

kreditto.

Time passes.
My hope is endless.

I close my eyes,
and i hear the
sound of wind whispering through the trees.

I wonder,
 will i ever make my parents' dream comes true?

Can i be a hero of the ummah?

Will there be a happy ending that i've been waiting so long?
Or it's just me who's dreaming all day long?

----

Whatever happens, i put my trust in Allah.

Coz He is the One who knows best.

The One who holds my future.

He will never let me down.


Friday, September 11, 2015

After Every Hardship Comes Ease

Dengan nama Allah, arRahman, arRahim.

Moga kalian selalu bernafas dengan ketaatan dalam rahmat dan kasih Sang Robb, terus berada dalam kemanisan iman dan ikhlas dalam melakukan apa pun sebagai ibadah, dan tidak mudah lelah dalam melawan mehnah.



kreditto.

Moga aku, bisa terus kuat tak tergoyah. Sampai saat aku bertemu ilah, dengan kondisi hati yang sejahtera, juga husnul khotimah, enshaAllah.

" wal 'asr, innal insaana lafiy khusr.. "
[al'Asr]

Aku inginkan waktu, agar bisa terus berjalan laju, namun tidak meninggalkan aku. Ingin aku berlari seiring dengannya.

Aku inginkan waktuku, dipenuhi dengan hal hal yang tidak merugikan akhiratku, selalu didampingi golongan solih yang sentiasa bisa membasahkan hati, menyubur iman kembali dengan kata peringatan cinta dan husnulkhuluq mereka. Mereka yang memapah aku untuk terus bisa bertahan berpijak di atas duri duri menuju Allah.

Betapa tahun ini dan tahun lalu adalah ujian.
Ujian luar biasa yang tak pernah aku bayangkan.

Ujian dunia yang kadang mengaburkan mata hati, menjadikan diri hampir menjadi golongan yang rugi.  Betapa manusia, amat membutuhkan Robb dan wahyu dalam menghadapi pentarbiahan hidup dari Allah, juga dosa yang saban hari menggoda. Bukan cuma berpandukan akal semata yang mudah dipengaruhi nafsu lalu terbinasa.


kreditto.


Tahun lalu, menjadi 'ibrah. Mengajar diri agar tak tergesa dalam memilih keputusan dengan kehendak hati, mengajar diri untuk berfikir matang sebelum membuat tindakan yang akhirnya melahirkan penyesalan yang tak bisa lagi diperbaiki. Moga akan datang, tindakan aku tidak lagi menuruti kehendak emosi.

Hanya kerana salah faham individu tertentu terhadap aku, aku abaikan mereka yang masih membutuhkan bimbingan. Betapa aku, mudah dikuasai emosi melebihi tanggungjawabku. Ampuni aku Robbi. Moga salahku ini, bisa aku tebus dengan sumbangan yang lebih besar, biiznillah.

"...liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala.."
[alMulk]

Hari hari, selagi ruh masih tak bercerai dari jasad, selagi itulah, kita terus menerus akan dilempar lagi, lagi dan lagi dengan ujian yang tak punya noktah.

Lalu. Apa kita fikir kita bisa ke surga tanpa ujian? Tanpa perlu melalui hari hari yang menyiksakan? Tanpa perlu berdepan dengan manusia yang menyakitkan? Tanpa perlu mengorbankan keinginan?

Apakah amal kita benar benar bisa, menampung gunungan dosa kita, lalu menghantar kita ke pintu surga?

Atau apakah cuma dengan bersenang hati setiap hari, bisa menjanjikan surga dan bahgia selamanya?

Sungguh, surga itu bukan buat mereka yang sembarangan.
Bukan buat mereka yang cuma bergoyang kaki, merehatkan diri, menenggelamkan hati dengan nafsu yang tak pernah puas. Bahkan meminta untuk dituruti lagi dan lagi.

Tetapi surga disediakan bagi mereka.
Mereka itulah, golongan yang sentiasa husnuzhon dengan Allah, selalu tersenyum, sabar, ridho dan memohon pertolongan pada Allah dengan solat dan istighfar saat dihujani lebat dengan ujian. Maka sampaikanlah, kabar gembira bagi mereka yang bersabar. Dan tidak ada tempat abadi yang layak bagi mereka, melainkan surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai yang tak ada penghujungnya. Subhanallah.

Allah itu arRahman, arRahim. Kasih juga cinta Dia pada sang hamba melebihi kasih ibu dan ayah terhadap anak anak yang dibelai manja.

Bahkan Dia, selalu dekat. Tak pernah menjauh, selalu menuntun kita, menyambut kita di saat susah dan lemah. Dilemparkan ujian, sekaligus disertakan solusi dalam alQuran. Untuk mengajar kita erti usaha, kesabaran, dan menggantungkan harap hanya pada Dia. Dan buat menguji siapa di antara kita yang terbaik amalnya.

Lalu, tidak cukup dengan itu.
Dijanjikan lagi pada kita,


kreditto.


Betapa Allah ingin kita yakin pada Dia, betapa Allah ingin memujuk kita di saat kita merasakan tak lagi mampu bertahan. Lalu dihadirkan, kata peringatan chinta yang menenangkan..
bahkan diulang berturut dua kali untuk lebih meyakinkan. [ta'kid]

Maka benarlah, di setiap kepayahan yang kita lalui, Allah janjikan kesenangan.
Kesenangan jika bukan di dunia, nantikanlah dengan sabar dan yakin, bahwa kesenanganmu ada di surga :]

Allahu a'lam.