Pages

Saturday, August 20, 2016

Aku butuh doa,

Seringkali aku lelah dengan dunia.
Seringkali juga aku pengen melenyapkan diri lolos dari dosa.
Dan seringkali juga,
aku ingin menyembunyikan diri dari manusia.

Yahh,
Memikirkan amalku yang masih tak bergunung, aku selalu khawatir.
Bagaimana seandainya besok,
jasad dan ruhku diambil Tuhan?

Bahkan juga aku tak tahu,
Sampai berapa lama hammasahku yang lemah mampu bertahan.
Mampukah aku meneruskan jalan tanpa berteman?
Atau haruskah aku melangkah pergi perlahan?

Allah,

Betapa tak mampu aku terjemahkan syukur.
Seandainya ada yang setia mendoakan.
Kerna mungkin melalui doa kalian,
Allah anugerahkan aku kekuatan,
lalu menyelamatkan aku dari kebinasaan.

Ayo.
Buktikan chintamu dengan doa.
Bukan cuma dengan kata yang mampu mendusta.

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”

[Hadith Riwayat Muslim]

Sekian dari aku, yang selalu membutuhkan doamu.

Saturday, August 6, 2016

Pergilah Kau Hidayah!

Dengan nama Allah, arRahman, arRahim.

Ehhem, ini bukan sinetron ibu tiri halau Hidayah dari rumah ye. 

Krik krik.

Awkward terasa, sangat jarang dan terasa berat untuk menulis entry tentang dee and tee kerana merasakan diri masih terlalu jagung menyertai gerabak tanpa brek ini. Ya, masih banyak yang perlu aku belajar dan hadam dari mereka yang berpuluhan tahun memerah keringat juga mengorbankan masa, tenaga dan harta buat ummah yang dichintai. 

Tetapi, kali ini bagi aku perlu. Perlu untuk kita saling mengingatkan dan saling berpesan sebagaimana difirmankan Allah dalam suratul 'Asr, agar kita bisa terlindung dari menjadi golongan manusia yang rugi.

Kerana kita terkadang, terlepas pandang atau tidak meneliti kerja kita dengan sungguh-sungguh.

Tidak dinafikan, tujuan dan matlamat para du'at dalam menyantuni objek-objek dakwah, adalah untuk mengembalikan ummat manusia kepada fitrah menuju Allah, menyubur iman juga menggilap potensi sebahagian manusia agar turut bisa terlahir generasi-generasi baru, ruh-ruh baru dalam jasad ummah, demi usaha menyambung sunnah terbesar Rasulullah.

Namun apa yang mengganggu ketenangan hati, pada zaman ini seringkali kita lihat, dakwah dan agama yang diridhoi Allah ini amat mudah terfitnah dek kerana sikap para du'at sendiri. Betapa kita perlu, berhati-hati dalam menyusun kata, mengatur strategi dan langkah, serta menggunakan uslub dakwah yang sesuai dengan objek dakwah. Benar, hal ini tidak asing lagi di fikiran mereka yang mengusung panji-panji Allah. 

"Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." 

[anNahl; 125]


Dakwah itu sifatnya hikmah, bicara yang baik-baik. Dakwah juga menuntut kita sebagai penyeru, membaluti diri dengan akhlak mulia yang mampu menjadi qudwah buat manusia. Kerana kita, perlu menyantuni hati-hati manusia, yang tidak sama isinya, dan yang kita tidak tahu, apa yang telah dilalui sepanjang hidupnya.

Tiadanya sifat ihsaan dalam menyampaikan dan menyebarkan seruan, bahkan terkadang menggunakan kekerasan atau sentapan kasar yang bisa membuat hati tak ingin lagi disantuni, merupakan virus-virus dalam seruan dakwah yang perlu segera dirawati dan diperbaiki.

Betapa kita perlu memahami dan menerima hakikat, bahwa tidak semua manusia sama cara penerimaannya, tidak semua manusia, hati mereka kental dan bisa terus menerima sentapan, dan tidak juga semua manusia mampu menerima hidayah dengan cara kekerasan yang kurang berhikmah yang amat bertentangan dengan apa yang diajarkan Allah melalui alQuran, dan assunnah.

Islam itu agama rahmat. Rahmat buat manusia, bahkan juga alam semesta. Melemparkan kata-kata hinaan, saling merendahkan manusia dan sesuatu kaum, berbangga dengan keturunan dan kelebihan, saling mengaibkan, serta menghukum kelakuan dan amal manusia jauh sekali merupakan ajaran agama rahmatan lil 'alamiin ini, dan bukan juga, menterjemahkan sebenar-benar akhlak bagi sang penyeru kebaikan.


[Kreditto]
Running from the light.

Antara impak dari kecuaian juga kurangnya penelitian kita dalam menyeru dan menggunakan uslub dakwah yang sesuai dan tepat, akan menjadikan ummat manusia yang seharusnya disantuni makin menjauh dan tak ingin lagi kembali pada fitrah, mungkin juga terus mengunci rapat hati mereka dari menerima hidayah Allah. Bahkan turut menyuburkan kebencian terhadap islam, juga para du'at. Betapa hal ini akan menyukarkan dan menyulitkan kerja kita, dan tidak mustahil juga akan menjadi tembok penghalang dan membantut terlaksananya matlamat utama, dan melemahkan keupayaan untuk menaiki tangga tertinggi maratib amal.

Maka wahai sang penyeru, ayolah kita saling mengingatkan dan memperbaiki kelemahan, juga saling melengkapkan. Contohi, uslub dakwah Rasulullah yang tidak ada tandingan. Moga matlamat dan tujuan, bisa tepat sampai ke sasaran.

"When giving advice, do it so kindly. Do it sincerely with patience. Don't do it to show that you are more intelligent or better than others." -Mufti Ismail Menk.

Budak jagung dee and tee ini masih bertatih dan belajar. Mohon jika ada kesilapan dan kekurangan dalam perkongsian dan peringatan ini, sudi diperbetulkan T-T

Moga Allah memandu segala tindakan kita, dalam mengizinkan kita terbaris dalam barisan jundiy-Nya. Dan moga Allah, meridhoi usaha kecil ini.

Allahua'lam.


#UTK #MMNR